Di tengah gemerlap pariwisata Pulau Dewata, tepatnya di kawasan Renon, Denpasar, terdapat sebuah tempat yang membangkitkan kembali kenangan akan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia: Soekarno. Museum Agung Bung Karno di Jalan Raya Puputan adalah sebuah tempat yang didedikasikan untuk mengenang kehidupan dan warisan dari Sang Proklamator.
Soekarno, seorang pemimpin karismatik yang tidak hanya dikenal karena perannya dalam memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga karena kontribusinya yang besar dalam pembangunan nasional, politik luar negeri, dan berbagai bidang lainnya. Meskipun lahir di Gresik, Jawa Timur, jejak perjalanannya juga memiliki keterkaitan yang kuat dengan Pulau Bali.
Museum Agung Bung Karno didirikan pada tanggal 1 Juni 1990 oleh Shri Wedastera Suyasa dengan tujuan utama untuk menyimpan dan memamerkan benda-benda peninggalan Putra Sang Fajar, Soekarno. Museum ini dikelola oleh Yayasan Kepustakaan Bung Karno yang dilanjutkan oleh Gus Marhaen, yang juga bertanggung jawab atas pembangunan gedung Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno.
Salah satu staf yayasan, Agung Raditya, menjelaskan bahwa museum ini berdiri dengan kokoh memiliki empat lantai. Pengunjung pertama kali disambut dengan relief Bung Karno yang menggambarkan Pulau Bali di depan pintu masuk. Di dalam museum, terdapat patung Bung Karno berukuran besar dan di dindingnya dipenuhi dengan relief yang menggambarkan Bung Karno, Fatmawati, serta lambang Garuda.
Koleksi yang dipamerkan di Museum Bung Karno mencakup berbagai benda yang mencerminkan kehidupan dan karier Soekarno. Mulai dari pakaian pribadi, perabotan rumah tangga, buku-buku, hingga foto-foto dan dokumen-dokumen penting yang terkait dengan masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia.
Lantai pertama museum difungsikan sebagai perpustakaan yang menyimpan dokumen tulisan, naskah pidato, dan berbagai buku yang terkait dengan sosok Soekarno. Jumlah koleksi tulisan di sana mencapai lebih dari 1,4 juta eksemplar, yang menjadikannya sebagai sumber pengetahuan yang berharga mengenai pemikiran dan karya-karya Bung Karno.
Di lantai dua, pengunjung dapat melihat berbagai barang koleksi milik Bung Karno, seperti meja, kursi, mesin ketik, radio, telepon rumah, serta setelan jas lengkap dengan dasi dan topi berlogo PNI. Raditya menjelaskan bahwa sebagian besar koleksi ini dikirim langsung dari Puri Karangasem karena Bung Karno pernah mengunjungi tempat tersebut.
Lantai dua juga menampilkan beberapa potongan surat kabar yang mencatat masa kepemimpinan Bung Karno, serta koleksi perangko dari dalam dan luar negeri yang pernah dikoleksi oleh Bung Karno karena hobinya yang gemar mengumpulkan perangko. Selain itu, terdapat puluhan lukisan karya Basuki Abdullah yang sangat disukai oleh Bung Karno.
Beranjak ke lantai tiga, pengunjung dapat melihat berbagai foto Bung Karno yang telah direpro, yang biasanya digunakan untuk ruang rapat dan pemutaran film dokumenter. Relief di lantai ini menggambarkan berbagai pertemuan Bung Karno dengan Ibu Negara dan wartawan nasional di Istana Cipanas, yang diukir oleh seniman Bali berdasarkan foto asli.
Lantai empat museum memajang berbagai relief foto serta tulisan tangan Bung Karno, serta beberapa foto Bung Karno bersama keluarganya dan lukisan dirinya. Di sini juga dipamerkan barang-barang orisinal yang pernah digunakan oleh Bung Karno, seperti kursi, meja, lemari, koper, dan bahkan sebuah dipan kasur lengkap dengan bantal-bantal, yang dibuat mirip dengan kondisi kamar tidur Bung Karno saat di Bali.
Museum Bung Karno di Bali bukan hanya sekadar destinasi wisata sejarah yang penting, tetapi juga merupakan monumen hidup yang mengabadikan warisan seorang pahlawan nasional. Melalui koleksi-koleksi yang berharga dan program-program pendidikan yang diadakan, museum ini memastikan bahwa nilai-nilai perjuangan dan visi Soekarno terus dikenang dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang.
Bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah Indonesia dan ingin mengetahui lebih dalam tentang salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah bangsa, Museum Bung Karno adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi dan menjelajahi jejak hidup Sang Proklamator.
Tinggalkan Balasan