Simak Fakta – Peristiwa ledakan yang terjadi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tengah diselidiki oleh pihak Kepolisian Resor Mojokerto. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yaitu seorang ibu berusia 41 tahun dan anaknya yang baru berusia 3 tahun. Kedua korban tersebut merupakan kerabat dari pemilik rumah yang meledak, yakni seorang bibi dan keponakan, yang rumahnya berada tepat di sebelah rumah yang menjadi lokasi ledakan.
Kepala Polres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menyatakan bahwa tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur turut dilibatkan untuk mendalami penyebab ledakan tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat ini proses penyelidikan masih berlangsung dan pihak kepolisian memohon waktu untuk mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini. “Petugas masih melakukan pendalaman, mohon waktu,” ujarnya pada Senin, terkait perkembangan penyelidikan tersebut.
Penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) mengungkapkan beberapa temuan penting. Salah satunya adalah ditemukannya tabung elpiji 3 kilogram yang ada di lokasi. Selain itu, sejumlah barang elektronik juga ditemukan, yang mana diduga berkaitan dengan hobi pemilik rumah yang dikenal gemar bermain dengan perangkat elektronik. Berdasarkan informasi yang diperoleh, pemilik rumah tersebut ternyata merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Dlanggu dan memiliki rumah di Puri.
Menyusul kejadian ini, pihak kepolisian langsung melakukan pemeriksaan terhadap pemilik rumah yang saat ini tengah diperiksa oleh Propam (Profesi dan Pengamanan) Polres Mojokerto. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peran pemilik rumah dalam peristiwa ini. Selain pemeriksaan oleh Propam, pemeriksaan internal juga dilakukan oleh Satreskrim Polres Mojokerto untuk memastikan segala prosedur yang berlaku telah dipatuhi.
Sementara itu, akibat ledakan tersebut, dua rumah hancur dan beberapa warga setempat turut menyaksikan dampak dari kejadian yang mengejutkan ini. Imam, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian, menyatakan bahwa ledakan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung menghebohkan warga sekitar. Meskipun kejadian ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan, perhatian utama pihak kepolisian tetap berfokus pada penyelidikan penyebab ledakan yang merenggut nyawa dua orang tersebut.
Pihak kepolisian, termasuk petugas dari Labfor, terus melakukan pemeriksaan secara mendalam untuk memastikan apa yang menyebabkan ledakan tersebut. Penyidik berharap dapat segera memperoleh informasi yang lebih jelas terkait kejadian ini dan memberikan kejelasan kepada keluarga korban serta masyarakat. Selain itu, peran pemilik rumah sebagai anggota kepolisian juga akan menjadi bagian dari pemeriksaan lebih lanjut, untuk memastikan tidak ada kelalaian atau penyebab lain yang bisa berkontribusi terhadap kejadian tersebut.
Proses penyelidikan yang tengah berlangsung ini diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti dari ledakan tersebut, sehingga langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil di masa depan. Pihak kepolisian berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini seiring berjalannya proses pemeriksaan yang tengah dilakukan.
Tinggalkan Balasan